Survei: Pilkada DKI, Cuma 8% Pilih Berdasar Agama
Dan Jokowi diprediksi menang dalam putaran kedua pemilihan nanti
Berdasarkan hasil survei Soegeng Sarjadi School of Goverment (SSSG), masyarakat DKI Jakarta menyatakan program kerja Jokowi-Ahok dapat menyelesaikan beberapa masalah di Jakarta seperti kemacetan, banjir dan pendidikan. SSSG juga menemukan, hanya 8 persen pemilih yang menentukan pilihan berdasarkan agama.
"36,74 Persen masyarakat memilih Jokowi-Ahok, dan 29,47 persen memilih Fauzi Bowo-Nara," ujar Kepala Divisi Riset SSSG, Ilman Nafian, di Cikini, Jakarta, Jumat, 14 September 2012.
Survei dengan metode wawancara via telepon ini dilakukan pada 4-12 September 2012. Populasi dalam survei adalah seluruh warga yang tinggal di DKI Jakarta yang memiliki telepon rumah. Sedangkan untuk kriteria sample atau responden adalah warga DKI Jakarta yang terpilih yang sudah memiliki hak pilih dalam Pemilukada DKI Jakarta.
Jumlah responden 1.250 orang, yang diambil berdasarkan pengacakan nomor telepon di buku telepon. Analisis survei menggunakan Google Document, dengan tingkat kepercayaan 95 persen, dan sampling error 3 persen.
Kemudian, 39 persen masyarakat menyatakan program kerja Jokowi-Ahok dapat mengatasi masalah kemacetan di Jakarta. Sementara yang memilih Foke-Nara hanya 35 persen. "Sementara 40 persen responden menyatakan program kerja Jokowi-Ahok mampu mengatasi masalah banjir di Jakarta. Sementara 35 persen memilih Foke-Nara."
Jokowi-Ahok juga dipercaya dapat mengatasi masalah pendidikan di Jakarta. "41 Persen responden percaya program kerja Jokowi-Ahok dapat mengatasi masalah pendidikan di Jakarta. Sedangkan 35 persen memilih Foke-Nara."
Tak hanya itu, program kerja Jokowi-Ahok juga dapar mengatasi masalah kemiskinan dan tenaga kerja di Jakarta. "41 Persen masyarakat percaya Jokowi-Ahok dapat mengatasi masalah kemiskinan dan masalah lapangan kerja."
Program kerja Jokowi-Ahok juga dinilai mampu mengatasi masalah keamanan, korupsi, lingkungan hidup, dan pariwisata di Jakarta.
Suku, agama, dan, ras juga diketahui tidak mempengaruhi responden saat pemilihan cagub-cawagub pada 20 September mendatang. "70 Persen memilih berdasarkan hati nurani, berdasarkan agama hanya 8 persen, instruksi parpol 1 persen, dan berdasarkan uang 1 persen," kat Ilman.
Survei dengan metode wawancara via telepon ini dilakukan pada 4-12 September 2012. Populasi dalam survei adalah seluruh warga yang tinggal di DKI Jakarta yang memiliki telepon rumah. Sedangkan untuk kriteria sample atau responden adalah warga DKI Jakarta yang terpilih yang sudah memiliki hak pilih dalam Pemilukada DKI Jakarta.
Jumlah responden 1.250 orang, yang diambil berdasarkan pengacakan nomor telepon di buku telepon. Analisis survei menggunakan Google Document, dengan tingkat kepercayaan 95 persen, dan sampling error 3 persen.
Kemudian, 39 persen masyarakat menyatakan program kerja Jokowi-Ahok dapat mengatasi masalah kemacetan di Jakarta. Sementara yang memilih Foke-Nara hanya 35 persen. "Sementara 40 persen responden menyatakan program kerja Jokowi-Ahok mampu mengatasi masalah banjir di Jakarta. Sementara 35 persen memilih Foke-Nara."
Jokowi-Ahok juga dipercaya dapat mengatasi masalah pendidikan di Jakarta. "41 Persen responden percaya program kerja Jokowi-Ahok dapat mengatasi masalah pendidikan di Jakarta. Sedangkan 35 persen memilih Foke-Nara."
Tak hanya itu, program kerja Jokowi-Ahok juga dapar mengatasi masalah kemiskinan dan tenaga kerja di Jakarta. "41 Persen masyarakat percaya Jokowi-Ahok dapat mengatasi masalah kemiskinan dan masalah lapangan kerja."
Program kerja Jokowi-Ahok juga dinilai mampu mengatasi masalah keamanan, korupsi, lingkungan hidup, dan pariwisata di Jakarta.
Suku, agama, dan, ras juga diketahui tidak mempengaruhi responden saat pemilihan cagub-cawagub pada 20 September mendatang. "70 Persen memilih berdasarkan hati nurani, berdasarkan agama hanya 8 persen, instruksi parpol 1 persen, dan berdasarkan uang 1 persen," kat Ilman.
0 Komentar — Skip to Comment
Posting Komentar — or Back to Content