Ramadhan, I’m Coming ............!!
SATU pekan lagi kita akan hadapi satu bulan yang satu-satunya disebutkan secara jelas dalam Al-Quran. Bulan apa? Ada yang tahu? Yupz benar! Bulan Suci Ramadhan.
Muncul di benak pertanyaan berikut ini, Mengapa ramadhan disebut bulan yang suci?
Kita jawab langsung, bulan ramadhan disebut bulan suci karena ia bulan yang penuh berkah. Bulan yang didalamnya penuh ampunan.
Bulan suci ramadhan, berarti bulan ini suci? Ibaratnya, ada sebuah rumah dengan rancangan arsitektur handal nan terkenal. Indah, kemudian propertinya lengkap juga indah. Lantai dan temboknya pun mengkilap, tak ada noda sedikitpun.
Masalahnya, jika seseorang masuk dengan pakaian yang kotor, compang-camping, muka kumal. Apakah ada yang percaya dan akan mempersilahkan orang tersebut masuk ke dalam rumah mewah nan indah itu? Tentunya, orang itu harus rela mengganti pakaiannya dan membersihkan seluruh kotoran yang ada di tubuhnya. Baru diizinkan masuk.
Begitu juga dengan bulan ramadhan, bulan suci yang dinantikan umat Islam. Berarti orang yang akan memasukinya haruslah terhindar dari kejahatan, bersih dari dosa dan permohonan maafnya harus diterima oleh orang lain.
Tapi kenapa yah di Indonesia khususnya, meminta maaf itu dilakukan setelah melewati bulan yang suci. Padahal seharusnya saat Syawal tiba, kita saling mendo’akan supaya amal ibadah diterima Allah SWT. dengan ucapan “Taqobbalallahu Minna Wa Minkum.” Dan dijawab dengan “Taqobbal yaa kariim” atau cukup dengan “Aamiin.”
Jadi urutannya itu, saat akan masuk bulan suci Ramadhan. Kita bebersih dulu dengan meminta maaf kepada orang-orang yang ada di sekitar kita. Baru kemudian setelah Ramadhan usai, kita do’akan supaya amal ibadah saat bulan suci itu diterima Allah SWT pada bulan Syawal.
Satu lagi …
Biasanya ada adat yang dilakukan sebelum bulan suci Ramadhan tiba. Adat yang dinamakan “kuramas” atau keramas, alias memandikan sekujur tubuh dari ujung kepala hingga kaki di sungai tertentu. Untuk membersihkan jiwa dan raga dari kotoran yang menempel, katanya.
Padahal, itu adalah salah satu adat yang dilakukan oleh orang India.
Jadi itu adalah adat pejabat kerajaan tempo doeloe, dengan sebab sang raja akan memukul handi—semacam bedug. Bagi mereka, sebelum memukul handi (bedug) itu sang raja diharuskan untuk memandikan seluruh tubuh di sungai tertentu. Yang biasa disebut dengan keramas atau ‘kuramas,’ karena ternyata sang raja bernama Hermes.
Dari: Hanifah Qomariah, hanifsuka@gmail.com
0 Komentar — Skip to Comment
Posting Komentar — or Back to Content