Jamrud Tetap di Jalur Cadas
Band rock dengan lirik-lirik nakal dan jenaka ini masih tetap eksis di tengah menjamurnya boys band di Tanah Air. Bahkan, vokalis lama mereka Krisyanto bakal segera comeback. Seperti apa musik Jamrud saat ini?
April lalu Jamrud, band cadas asal Cimahi, Bandung ini mengeluarkan album baru bertajuk Bumi dan Langit Menangis. Satu video klip pun sudah mereka siapkan untuk promosi. Namun, hingga kini kini video tersebut belum dijumpai di stasiun televisi nasional.
Azis MS, gitaris yang juga pentolan Jamrud menyatakan pasrah jika tidak ada stasiun televisi yang mau menayangkan klip mereka. Dia maklum saat ini serbuan musik pop tengah melanda pasar industry musik. Termasuk banyak hadirnya band-band pop baru bahkan munculnya trend boys band.
"Kondisi saat ini tidak memungkinkan bagi televisi untuk menayangkan lagu Jamrud. Kebetulan album terbaru kami memang lebih keras, beberapa di antaranya bahkan kental warna trash metal," ujarnya saat berbincang dengan Koran Jakarta di rumahnya, Taman Mutiara Blok 1 Nomor 18, Cimahi, Bandung, Jumat lalu.
Di banding saat kemunculan mereka pertama kali di pertengahan 90-an, kondisi pasar musik di Tanah Air saat ini memang berbeda jauh. Dulu di eta MTV, tayangan video klip hampir membanjiri layar kaca nyaris setiap jam. Namun, kini kondisinya berbeda. Video klip perlahan tergusur diganti era off-air. Namun, sayangnya penampilan live itu dilakukan secara lipsync.
"Band-band cadas macam Jamrud jelas tak mungkin tampil seperti itu," katanya. Inilah yang disayangkan Azis. Itu menurutnya berarti sudah membohongi publik.
Dia bahkan menyatakan di China, band yang lipsync sudah dianggap melanggar hukum karena membohongi pecinta musik di sana. Tetapi di sini semuanya lipsync atau minus one.
"Nah, kalau band metal seperti Jamrud tampil seperti itu. Mungkin itu salah satu alasan juga mengapa lagu-lagu kita belum diterima televise," kata Azis.
Menurutnya, Jamrud memang tidak mau berkompromi dengan pasar. Bahkan, di album terbaru ini musik mereka lebih keras. Azis yang di awal kariernya sempat memainkan lagu-lagu Metallica dan Megadeth ini, merasa inilah album yang paling pas dengan seleranya.
Album ini, kata dia, merupakan bentuk kerinduannya sejak lama untuk kembali memainkan musik metal yang sebenarnya.
Ada beberapa lagu yang kental dengan warna trash dan speed metal, misalnya, Devils Wear Batik, ****, serta Cerita Usang. Bahkan, lagu daerah asal Tapanuli Sik Sik Sibatumanikam diaransemen ulang oleh Azis dan kawan-kawan menjadi lebih kencang dan bertenaga.
Ia sadar musik semacam ini sukar diterima pasar. Namun, itu bukan menjadi alasan baginya untuk tidak bisa berkreasi. Toh, Jamers-sebutan fans Jamrud, selalu setia menunggu lagu-lagu baru band asal Cimahi ini. "Dorongan para fans juga yang menjadikan album ini dibuat," ujar Azis tertawa.
Diakui Azis, Jamrud dikenal luas masyarakat musik Indonesia karena beberapa lagu yang dibuat bertoleransi dengan telinga kebanyakan. Seperti pada album perdana berjudul Nekad yang jenaka itu. Kendati demikian, di sana dia masih tetap bisa menyelipkan sisi idealisme untuk tetap memainkan musik cadas. Toh, album itu tetap laku keras.
Setelah album Nekad itu, album kedua mereka, Putri bahkan terjual hingga hingga 200 ribu keping. Nama mereka semakin tenar setelah mengeluarkan album Terima Kasih yang laku hingga 750 ribu keeping, sebuah angka yang fantastis untuk saat itu.
Namun, puncak sukses komersial Jamrud ada di album Ningrat (2000) yang mencatat angka penjualan sebanyak satu juta keping. Hits di album ini antara lain Surti-Tejo dan Pelangi di Matamu yang hingga kini masih sering dilantunkan di bilik-bilik karaoke.
Kembalinya Krisyanto
Kini, formasi awal Jamrud yang masih tersisa hanya Azis dan Ricky Teddy (bass). Sedangkan Krisyanto atau akrab dipanggil Yanto , vokalis band ini keluar untuk bersolo karis setelah album Ningrat dirilis. Posisinya digantikan Donald.
Azis menyatakan saat ini Jamrud sedang bingung karena Krisyanto berkeinginan untuk kembali bergabung. Diakui Azis, vokal Yanto memang sudah melekat dengan band ini, meski vokalis sekarang Donald, juga memiliki karakter suara yang mirip.
Pihak manajer ingin menggunakan keduanya atau dua vokalis di band ini. Namun, menurut Azis, konsep tersebut sangat tidak pas dengan Jamrud. Selain itu, vokal Donald tidak akan dapat mengikuti vocal Krisyanto yang lebih memiliki power. Ia sendiri menyatakan akan menyerahkan sepenunhnya masalah ini kepada para Jamers-penggemar Jamrud- untuk menentukan siapa yang lebih pantas menjadi vokalis Jamrud untuk album selanjutnya.
"Penggemar memang sudah melekat dengan Yanto, tetapi saat ini pun Donal sudah memiliki fans, jadi tergantung fans saja bagaimana nantinya," kata Azis.
Persoalan vokalis ini yang membuat mereka belum memiliki rencana untuk menggelar konser dalam waktu dekat. Meski demikian, secara pribadi, Azis sering melakukan konser atau klinik gitar. Bahkan sering berduet dengan Yanto dalam beberapa kesempatan. "Tentunya kami ingin keputusan terbaik agar Jamrud dapat kembali menjumpai fans." ujarnya menutup perbincangan
0 Komentar — Skip to Comment
Posting Komentar — or Back to Content