Akhir Kisah Tragedi Sukhoi
Iring-iringan mobil ambulance itu bergerak bolak balik dari rumah sakit Polri di Kramatjati ke Bandara Halim Perdana Kusumah, Selasa (22 Mei 2012) malam. Mobil-mobil itu mengangkut peti-peti jenazah korbam Sukhoi, yang akan diserahkan hari ini kepada keluarga. Berikutnya, seluruh peti jenazah korban pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak, Jawa Barat, pada Rabu (9/5/2012) itu disemayamkan di Bandara Halim Perdana Kusuma. Pagi hari ini (Rabu, 23 Mei 2012) keluarga korban sudah mulai berdatangan untuk menunggui peti jenazah.
Sebanyak 45 peti jenazah yang berjejer rapi telah dipasangi foto korban yang diletakkan di atas peti. Upacara serah terima jenazah dilaksanakan pagi ini sekitar pukul 10.00 WIB. Menteri Perhubungan akan memimpin upacara, mewakili pemerintah, dan akan menyerahkan jenazah secara simbolis kepada pihak keluarga.
Direktur Eksekutif Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri, Kombes Anton Castilani sebelumnya mengatakan, serah terima dilakukan dari DVI ke Basarnas. Selanjutnya dari Basarnas ke Kementerian Perhubungan, dan dari Kemenhub ke keluarga korban.
Tim DVI Mabes Polri itu berhasil mengidentifikasi seluruh korban Sukhoi SJ 100 yang berjumlah 45 orang. Dari jumlah itu, 35 korban merupakan WNI sedangkan 10 orang adalah warga negara asing. Nama korban diumumkan Minggu sore, 20 Mei 2012. Proses identifikasi yang memakan waktu 8 hari ini lebih cepat dari target Mabes Polri, yakni 2 minggu.
Proses identifikasi didasarkan pada data ante dan post mortem. Seluruh potongan puzzle jasad para korban telah diberi label dan diletakkan pada posisi masing-masing. Keberhasilan itu juga tidak lepas dari usaha tim identifikasi mencari DNA, potongan gigi dan tanda-tanda lainnya.
Data hasil kerja tim DVI sama dengan manifest penerbangan Sukhoi SuperJet 100 ketika melakukan joy flight. Yaitu 45 orang korban yang terdiri dari 35 orang WNI dan 10 orang WNA. Dari 45 korban, 31 di antaranya berjenis kelamin laki-laki sedangkan 14 lainnya perempuan.
Tim DVI yang berjumlah 150 orang bekerja selama 24 jam, dibagi menjadi 3 shift. "Kami berhasil mengidentifikasi semua korban dalam waktu 8 hari. Bahkan tim dari Rusia tidak mengira bisa secepat ini," kata Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Mabes Polri Brigadir Jenderal Musadeq Ishak dalam konferensi pers di RS Polri Raden Said Soekanto, Kramat Jati, Jakarta, Minggu, 20 Mei 2012.
Setelah proses Identifikasi ini selesai, RS Polri memberi kesempatan kepada keluarga melihat para korban untuk terakhir kalinya. Dan pihak keluarga pun menjenguk para almarhum pada Selasa siang, 22 Mei 2012.
Setelah proses identifikasi korban selesai, Presiden Direktur Sukhoi Civil Aircraft (SCAC) berjanji akan membayar asurasi kepada setiap korban. Presiden Direktur SCAC, Vladimir Prisyazhnyuk menyatakan semua korban kecelakaan pesawat Sukhoi SJ 100 diasuransikan.
Perusahaan itu akan memenuhi segala tuntutan keluarga korban mengenai kompensasi asuransi sesuai prosedur yang ditentukan perundangan. "Kami menjamin SCAC akan memenuhi tuntutan kompensasi itu," kata Vladimir Prisyazhnyuk.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia mengupayakan ganti rugi korban pesawat Sukhoi sebesar Rp 1,2 miliar per orang. Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Herry Bakti S. Gumay, angka yang diajukan itu sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 77 Tahun 2011.
source
0 Komentar — Skip to Comment
Posting Komentar — or Back to Content