FB Twitter Google+
<div style='background-color: none transparent;'><a href='http://www.rsspump.com/?web_widget/rss_ticker/news_widget' title='News Widget'>News Widget</a></div>

Kepanikan Dunia Saat Gempa Besar Guncang Aceh

Posted by Hamba Allah
Share this article on:

Kepanikan menyusul gempa besar di Aceh
 
Jutaan orang yang tinggal di sepanjang pesisir Samudera Hindia menarik nafas lega saat peringatan tsunami menyusul dua gempa berkekuatan besar yang mengguncang Sumatera, akhirnya dicabut, Rabu malam Waktu Indonesia Barat.

Gempa pertama yang mengguncang terjadi pukul 15.38 Waktu Indonesia Barat. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) awalnya mengumumkan, lindu berkekuatan 8,9 skala Richter, lalu dimutakhirkan menjadi 8,5 SR, terakhir 8,3 SR. Gempa ke dua terjadi beberapa jam berikutnya terjadi pukul  17.43 WIB, dengan kekuatan 8,1 SR.

Pasca gempa pertama, panik melanda Aceh. Sambil menangis, warga berlarian ke luar rumah, melompat ke kendaraan untuk mengungsi ke lokasi lebih tinggi.

Trauma tsunami 2004 yang menewaskan puluhan ribu orang terbayang kala itu. Listrik padam, sirine meraung, bercampur dengan suara adzan yang bergema di mana-mana. Dari bibir warga, kalimat takbir, "Allahu Akbar", Allah Maha Besar diteriakkan warga. Sebagian orang lari ke Masjid Raya Baiturrahman, satu-satunya bangunan yang selamat dari ganasnya air bah tsunami Aceh delapan tahun lalu.

Di Padang, warga berbondong-bondong memenuhi jalur evakuasi, macet tak terhindarkan. Sementara di Sumatera Utara, warga tak hanya dikagetkan guncangan lindu, tapi juga polah Danau Toba yang tak biasa. Air yang biasanya tenang, bergolak, membentuk pusaran air deras.

Adegan yang sama juga terjadi di sejumlah negara lain. Warga Malaysia dilanda kekhawatiran, turis di Phuket, Thailand beramai-ramai menjauhi pantai dan menaiki gedung-gedung tinggi.

Di Sri Lanka, warga dengan pakaian dan barang bawaan seadanya mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi. Para pekerja di gedung-gedung tinggi di ibu kota Kolombo, dievakuasi. Guncangan juga terasa di India.

Negeri jiran terguncangGempa yang melanda Aceh dan Sumatera juga kuat dirasakan di negeri jiran, Malaysia, khususnya di perairan barat semenanjung. Badan Meteorologi Malaysia langsung mengeluarkan peringatan tsunami, meminta warga menjauhi perairan di Kedah, Perlis, Langkawi, Penang and Perak.

Pejabat Departemen Pemadam Kebakaran Kuala lumpur, Azizan Ismail, kepada Bernama, bahkan mengkonfirmasi bahwa getaran juga dirasakan di Kuala Lumpur, Penang, dan Perak. Juga pusat kota Kuala Lumpur, di Jalan Ampang dan jalan Tun Razak.

Anggota SAR dan pemadam kebakaran sontak sibuk, mendatangi warga yang menghubungi nomor layanan darurat.

Sementara di Kangar, penduduk flat Seri Sena setinggi 12 lantai di Kampung Bakau terburu-buru ke luar dari kediaman mereka dan berkumpul di lapangan parkir, pasca merasakan guncangan tak biasa.

Pengacara, Andi Muhammad Asrun, yang sedang berada di Penang menuturkan, saat gempa besar terjadi penghuni hotel tempatnya menginap berhamburan menyelamatkan diri. "Lima kali goyang. Semua penghuni hotel dan warga sekitar berhamburan di jalan raya,Rabu 11 April 2012."

Dia menyatakan, semua penghuni hotel tidak berpikir menyalamatkan barang mereka ketika gempa terjadi. "Semua langsung menyelamatkan diri ke jalan raya Burma," katanya. "Di sini juga diperingatkan gempa berpotensi tsunami. Karena Penang kan ini pulau," katanya.

Kengerian sampai Afrika
Kengerian langsung terbayang saat berita gempa besar yang mengguncang Aceh sampai di Benua Afrika. Kenya dan Tanzania langsung mengeluarkan peringatan tsunami. Agar tak ada korban saat gelombang gergasi tiba.

Pada bencana tsunami dahsyat 2004 lalu, 164 orang tewas, sementara 2.300 lainnya terpaksa mengungsi di kenya, Tanzania, Madagaskar, Seychelles, dan Somalia.

"Pemerintah telah akibatnya mengeluarkan peringatan tsunami bagi masyarakat yang tinggal di sepanjang garis pantai Kenya," kata Esther Murugi, menteri negara untuk program khusus dalam sebuah pernyataan, seperti dimuat Reuters.

Sementara, pemerintah Tanzania memerintahkan nelayan dan kapal menjauhi laut. Penduduk yang tinggal di wilayah perairan diminta mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, khususnya di wilayah Utara.

sumber


0 Komentar — Skip to Comment

Posting Komentar — or Back to Content