"Kerusakan sangat mungkin disebabkan benturan yang keras, sehingga merusak peralatan sinyal tersebut," kata Andi, di Lapangan Udara Halim Perdanakusumah, Jakarta, 10 Mei 2012.

Andi mengatakan walau ELT dirancang dapat bertahan menghadapi benturan besar, namun bukan berarti alat tidak dapat hancur dalam kecelakaan besar seperti yang terjadi pada pesawat Sukhoi tersebut. "ELT hanyalah sebuah alat yang dapat hancur," kata Andi.

Ia mencontohkan seperti kecelakaan pesawat yang terjadi di Papua beberapa bulan yang lalu. "Seperti yang terjadi Pesawat MA 60 di Papua yang masuk ke perairan, ELT-nya juga hancur, " kata Andi.

Sebelumnya, Roy Suryo, politikus Demokrat yang intens mengamati perkembangan teknologi, mempertanyakan ELT Sukhoi Jet 100 yang tidak menyala. Ground Proximity Warning System pesawat nahas itu juga dianalisis Roy tidak berfungsi sehingga sampai menabrak sebuah lereng di Gunung Salak, Bogor.

source


Disclaimer: Artikel, gambar ataupun video yang ada di blog ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain, dan Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber lain tersebut. Jika kami salah dalam menentukan sumber yang pertama, kami mohon maaf dan beritahu kami ke cemonfc@yahoo.com