Suporter Persib Vs Persija Tewas
Ketua Dewan Direktur Lembaga Kajian Publik Sabang-Merauke Circle (SMC) Syahganda Nainggolan menyatakan polisi kecolongan dalam mengamankan penonton pertandingan sepak bola antara Persija dan Persib sehingga menyebabkan satu orang tewas.
"Polri kan sudah biasa bertugas mengawal setiap pertandingan sepak bola dan tahu watak para penontonnya. Kejadian ini betul-betul tidak bisa dimengerti kenapa Polri kecolongan," ujar Syahganda di Jakarta, Senin, mengomentari kematian seorang pendukung salah satu kesebelasan tersebut seusai pertandingan di Stadion Utama Bung Karno, Jakarta pada hari Minggu (27/5).
Ia mempertanyakan dan menyesalkan kesigapan polisi dalam mengamankan pertandingan Persija melawan Persib karena tidak mampu mengantisipasi keributan antarpenonton.
Syahganda berharap pimpinan Polri mengevaluasi pengamanan pertandingan sepak bola yang dilakukan jajarannya itu di samping menerapkan hukuman atas kelalaian yang terjadi agar di kemudian hari tidak berulang korban nyawa.
Petugas Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) menyatakan satu orang yang diduga pendukung salah satu tim sepak bola tewas dan satu orang lainnya terluka usai menyaksikan pertandingan Persija melawan Persib.
"Satu korban meninggal dunia dalam perjalanan, tidak ada identitas dan satu korban terluka," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto melalui pesan singkat di Jakarta, Minggu malam.
Berdasarkan keterangan sementara, Rikwanto mengatakan, tempat kejadian di sekitar Parkir Timur depan kolam renang Senayan, Jakarta Pusat sekitar pukul 17.55 WIB.
Rikwanto mengungkapkan, dua orang pria yang diduga pendukung atau suporter salah satu tim dikeroyok sejumlah orang dari pendukung kesebelasan lainnya.
Salah satu korban yang meninggal dunia diperkirakan berusia 29 tahun dengan mengenakan celana pendek dan kaos warna biru lengan panjang.
Korban meninggal dunia dalam perjalanan saat dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan mengalami luka berat pada kepala belakang, pelipis dan muka lebam.
Satu orang korban yang terluka diperkirakan berusia 16 tahun dengan mengenakan celana pendek warna hitam dan kaos putih.
"Tidak ditemukan kartu identitas," ujar Rikwanto seraya menambahkan polisi telah menyita barang bukti kayu balok dan batu.
Saat ini, petugas masih menyelidiki dugaan pengeroyokan yang menyebabkan korban tewas dan luka itu.
0 Komentar — Skip to Comment
Posting Komentar — or Back to Content